Anggota DPRD DKI Pembocor Rencana Anggaran 2020, Ditegur Keras
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Khususnya pada saudara William. William ini kan baru, saya berharap bukannya tidak boleh berbicara di koran atau di televisi, boleh saja. Tapi harus jaga tata krama itu kan baru KUA-PPAS yang baru disampaikan oleh eksekutif kepada legislatif. Nah ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat dan kita bahas nanti,” ujar Inggard.
Dia khawatir, rancangan anggaran KUA-PPAS yang janggal itu dipublikasikan oleh William di media sosial justru dapat prasangka buruk dan heboh di publik seperti saat ini. Padahal, anggaran itu belum final dibahas oleh DPRD maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Jangan sampai kita belum melakukan pembahasan sudah ramai di koran,” lanjut dia.
Dia berharap anggota DPRD benar-benar menggunakan forum internal untuk berdebat soal anggaran. Dia tidak ingin anggota DPRD justru malah berdebat di ruang publik.
“Ini saya berharap forum yang kencang itu di ruangan ini,” ungkap dia.
Inggard mengingatkan kembali William merupakan anggota DPRD baru. Dengan jabatan saat ini sebagai perwakilan rakyat DKI, seharusnya memposisikan Pemprov DKI Jakarta sebagai mitra kerja bukan musuh.
Jika ada hal yang perlu diklarifikasi, sebaiknya memanggil Pemprov DKI Jakarta dulu untuk bisa dibicarakan bersama.
“Anda kan baru di sini apalagi masih muda kan, saya berharap komisi A jangan terlalu maju tapi enggak punya arah yang jelas. Kalau perlu kita ngomong di dalam jadi enggak ricuh dan bilang enggak pantas ini. Saya ingatkan saudara kecuali, kalau orang lain di luar boleh. Mau LSM yang ngomong silakan. Jangan sampai kita tuduh-menuduh. Tidak baik,” tutur dia.
Diberitahukan sebelumnya anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI William Aditya membocorkan kejanggalan anggaran Pemprov DKI Jakarta melalui media sosial.