Sumbangan Tersisa Miliaran, Pemprov Sumbar Data Kembali Perantau Wamena
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menurunkan jajarannya untuk turun ke daerah guna mendata keberadaan perantau Minang yang berada di sejumlah daerah.
Di Sumatera Barat, perantau yang menjadi korban kerusuhan di Wamena Papua yang kini berada di kampung halaman, sebagian besar berada di Kabupaten Pesisir Selatan.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, setelah selesai melakukan pembayaran dana klaim tiket pesawat bagi perantau Wamena yang pulang ke kampung halaman, kini masih ada sekitar Rp3 miliar lebih uang sumbangan yang tersisa di rekening Sumbar Peduli Sesama.
Dikatakannya, uang yang tersisa itu direncakan bakal dibagikan kembali untuk perantau yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, terutama untuk toko atau warung yang rusak akibat dibakar.
Untuk melakukan pembagian sejumlah bantuan itu, Pemprov Sumatera Barat perlu mendata ulang, siapa saja yang asetnya seperti toko atau warung yang ada di Wamena yang dibakar akibat kerusuhan tersebut.
Setelah nanti usai didata, barulah Pemprov Sumatera Barat menentukan berapa jumlah yang bakal diberikan.
Selain untuk bantuan bentuk fisik usaha perantau di Wamena, uang sumbangan yang tersisa tersebut, juga bakal diperuntukkan bagi anak-anak yang kini ada di kampung halaman tengah bersekolah. Karena ada informasi bahwa anak-anak yang bersekolah tersebut, kekurangan perlengkapan sekolah mereka.
“Sumbangan ini adalah dari masyarakat, jadi kita harus transparan. Nah sekarang uang yang ada di rekening masih tersisa setelah melakukan pembayaran klaim tiket pesawat. Kita berpikir untuk membantu toko atau warung yang terbakar di Wamena akibat kerusuhan yang terjadi tersebut. Makanya, kita turunkan dinas yang terkait melakukan pendataan,” katanya yang ditemui usai rapat di ruang kerjanya, Kamis (31/10/2019).