Lalu ada Prasasti Singhasari juga dikenal sebagai Prasasti Gajah Mada, adalah sebuah prasasti berangka tahun 1351 M, yang ditemukan di Singosari, Malang dan sekarang disimpan di Museum Gajah, Jakarta.
Ditulis dengan Aksara Jawa. Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan candi pemakaman oleh Mahapatih Gajah Mada.
Prasasti Batu Tulis terletak di Jalan Batutulis, Bogor. Prasasti Batutulis dianggap terletak di situs ibu kota Pajajaran. Pada batu ini berukir kalimat-kalimat dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno. Prasasti ini berangka tahun 1455 Saka (1533 Masehi).
Masih banyak prasasti-prasasti lain yang menarik. Periode berkembang dengan adanya era daun lontar. Menulis sudah bukan di batu lagi tetapi di daun lontar. Ada Kitab Negarakertagama, Pararaton, Sutasoma.
Tulisan dengan huruf-huruf kuno tersebut menjadi petunjuk bahwa peradaban manusia sudah ada sejak dulu. Mereka ingin berkomunikasi dan meninggalkan jejak supaya dimengerti oleh generasi selanjutnya.
Jejak-jejak tersebut berupa tulisan dengan aneka aksara berbagai bahasa. Tergantung pada periode mana peradaban itu dituliskan.
Baru membayang-bayangkan bentuk-bentuk berbagai aksara sambil searching di Google, suatu waktu saya temukan nama Museum Huruf di Jl. Bengawan Solo, Jember yang ada semacam sejarah huruf-huruf di dunia.
Dari sumber lain Starkey Comics lebih lengkap. Saya lengkapi dari Wikipedia pada periodesasi dan lokasi tempat. Ternyata ada yang mengumpulkan huruf dari berbagai periode waktu dan negara.
Unik juga. Inilah awal literasi dan manusia sungguh pintar mengatasi komunikasi tertulisnya. Dia buat simbol berbagai bentuk untuk komunikasi dengan sesama manusia yang berbeda periodenya. Melihat skema pohon aksara, saya baca sambil membayangkan perkembangannya.