Setahun Memimpin, Wali Kota Bekasi Akui Banyak Kekurangan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi, mengakui masih banyak kekurangan dalam kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Tri Adhianto. Namun demikian ia berkomitmen untuk membuat warga Bekasi merasakan hasil dari kepemimpinan mereka hingga 2023 mendatang.
“Kami akan terus bekerja dengan think out of the box dan tidak secara linear karena kami tetap berkomitmen untuk membuat warga merasakan hasilnya,” ujar Rahmat Effendi, Selasa (24/9/2019).
Dia mengklaim, sejak dilantik pada 20 September 2018 dalam periode keduanya sebagai Wali Kota Bekasi sudah berusaha mengoptimalkan pemasukan target PAD dengan merasionalisasi belanja.
Diakuinya bahwa kelanjutan pelaksanaan APBD 2018 pasca dirinya dilantik bersama Tri Adhianto, terjadi turbulensi.
Hingga membuat ketidakseimbangan fiskal, dan berdampak pada target pendapatan serta pembiayaan pelaksanaan pembangunan yang terus berjalan tanpa evaluasi terstruktur. Maka terjadilah proses tunda bayar.
Atas kejadian itu, dia mengklaim langkah dalam mencegah hal tersebut terulang, dilakukan simplikasi perizinan, peningkatan kinerja, membuat peraturan mengenai perencanaan dan penganggaran, evaluasi kegiatan, proses PBJ dan pendampingan terhadap para perangkat daerah.
Proses penyelamatan tersebut menurutnya teruji hal itu terbukti dengan raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPD 2018 yang diserahkan kepada Pemerintah Kota Bekasi.
Begitupun soal Kesehatan menjadi perhatian penuh Pemerintah Kota Bekasi, dengan kelanjutan pelayanan Kartu Sehat sebagai jawaban masyarakat untuk mendapatkan jaminan pembiayaan kesehatan yang layak.
Melalui fasilitas kesehatan yang kini hadir diwujudkan dengan adanya RSUD tipe D di beberapa kecamatan, perluasan layanan kesehatan bagi masyarakat, fasilitas yang dibarengi dengan peralatan modern juga telah terwujud.