JAKARTA – Tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi, telah bergerak menangani gangguan kesehatan masyarakat terdampak asap kebakaran hutan dan lahan dengan penyaluran logistik serta pengerahan tenaga medis.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Sabtu, logistik yang didistribusikan berupa masker, obat, dan tabung oksigen ke sejumlah wilayah terdampak asap karhutla.
Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan 1.269.320 masker, sementara dari Dinkes Provinsi Riau menyalurkan 644.450 masker, dan Dinkes Provinsi Sumatra Selatan mendistribusi 20 ribu masker untuk masing-masing daerahnya.
Di Kalimantan Tengah, telah didistribusikan 544.000 masker, 10.450 masker N95, 1.000 vial ventolin nebu yaitu obat untuk penyakit pada saluran pernapasan, 500 ribu amoxilin, dan tiga tabung oksigen.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg. Widyawati, MKM., mengatakan mobilisasi SDM Kementerian Kesehatan juga telah dilakukan untuk mendampingi Dinas Kesehatan.
“BBTKL telah melakukan pengurukan kualitas udara di wilayah terdampak karhutla. Selain itu, promosi kesehatan terus dilakukan melalui website dan media sosial, dan mobilisasi medis kegawatdaruratan,” katanya, Sabtu (14/9/2019).
Buruknya kualitas udara di wilayah terdampak karhutla mengakibatkan banyak warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berdasarkan data Kemenkes untuk Provinsi Riau, jumlah warga terserang ISPA terbanyak ada di Pekanbaru mencapai 9.512 orang. Sementara jumlah tertinggi penderita ISPA ada di Kota Jambi 64.147 orang dalam wilayah Provinsi Jambi.