Bakso ‘Podomoro‘ Bakauheni Terkenal Lezat
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Kuliner bakso menjadi salah satu makanan yang kerap ditemui di sejumlah lokasi di Lampung Selatan (Lamsel). Kualitas rasa kuah, tekstur kenyal bakso, menjadi salah satu faktor agar disukai. Sukarno tahu betul akan selera pelanggan pecinta bakso dengan rasa yang tak biasa. Sebab, resep dasar bakso dari daging, tepung dan bumbu pas akan menciptakan aroma dan rasa yang khas.
Pemilik warung bakso di Jalan Lintas Sumatra KM 3 Way Baka, Bakauheni, tersebut asli Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Sempat menjadi pedagang bakso di Medan, Sumatra Utara, sejak menikah ia hijrah ke Lampung.
Berbagai formula resep bakso dengan takaran bahan yang tepat menjadikan bakso istimewa. Menurutnya, membuat bakso bukan sekadar mencampur daging giling, urat dengan tepung dan bumbu.
Menggunakan sejumlah formula bahan untuk bakso, ia mengaku takaran yang dibuat adalah 60:40. Takaran tersebut berarti 600 gram daging sapi dan urat dan bahan pelengkap lain 400 gram untuk sekali pembuatan bakso. Sehari, ia menggiling sekitar 10 kilogram daging dan urat yang dibuat menjadi bakso ukuran besar dan kecil.

“Sebagai cara efesiensi biaya operasional, saya menyediakan alat penghalus daging dan pencetak bakso sendiri, jadi bukan bakso jadi yang dibeli dari toko, sebab membuat bakso sendiri menjadi cara menjaga kualitas,” ungkap Sukarno, saat ditemui Cendana News, Sabtu (14/9/2019).
Sukarno sadar, bakso sudah menjadi kuliner yang disukai masyarakat segala usia dan golongan. Kuliner bakso yang dijual dengan gerobak atau menetap akan bertahan jika pelanggan cocok dengan rasa. Ia menyebut, pasokan bakso instan atau sudah jadi kerap beredar di pasaran. Namun dari perbandingan rasa yang sudah pernah dicoba, bakso buatan sendiri akan memiliki rasa berbeda.