Usaha Konter Pulsa di Lamsel Ikut Terdampak Listrik Padam di Jawa
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Sejumlah pemilik usaha konter di Lampung Selatan (Lamsel) ikut merasakan dampak dari padamnya listrik di pulau Jawa. Efek langsung di antaranya terjadi penurunan omzet.
Cici, pemilik konter Al Fatih Cell di Penengahan, Lamsel mengatakan, padamnya listrik bahkan menurunkan omzet hingga jutaan rupiah selama dua hari. Nilai tersebut dikalkulasikan dari proses penjualan pulsa, kuota yang terganggu.
“Sistem yang bermasalah mengakibatkan sejumlah operator telekomunikasi tidak bisa melakukan transaksi pengisian pulsa. Berdasarkan catatan pembukuan, satu hari pembeli pulsa bisa mencapai 200-300 transaksi,” sebutnya kepada Cendana News, Selasa (6/8/2019).
Rata rata 200 transaksi perhari dengan nominal pulsa Rp10.000 saja ia kehilangan omzet Rp2 juta. Sebagian konsumen membeli pulsa reguler dengan nilai Rp5.000, Rp20.000, Rp50.000 hingga Rp100.000 dan paket kuota internet.
“Gangguan dampak pemadaman listrik berimbas sejumlah Base Transceiver System (BTS) tidak maksimal membuat sinyal ikut meredup sehingga pengguna seluler di Lamsel tidak bisa berkomunikasi,” sebutnya.
Gangguan akibat listrik disebut Cici kerap terjadi di Lamsel akibat padamnya listrik namun hanya berimbas pada sejumlah operator.
Pemilik konter lain, Ida mengaku banyak konsumen datang mencari informasi tidak adanya sinyal pada telepon seluler. Gangguan pada operator telekomunikasi di wilayah Lamsel membuat ia juga mengalami kerugian jutaan rupiah.
“Sebagai sumber pendapatan lain penjualan aksesoris berupa casing, earphone, charger, serta aksesoris lain mengurangi kerugian turunnya penjualan pulsa,” terangnya.
Midun, salah satu pengguna ponsel dengan provider Tri mengaku sudah sejak Minggu (4/8) siang hingga Senin (5/8) sore ia tidak bisa memakai ponsel. Sebagai gantinya ponsel dengan dua simcard salah satunya menggunakan simcard yang masih memiliki koneksi bagus.