Kostum JFC Dianggap Mengumbar Aurat, Penyelenggara Dinilai Teledor

Editor: Mahadeva

JEMBER – Aliansi Santri Jember (ASJ) menggelar demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, menyikapi event Jember Fashion Carnival (JFC) ke-18 yang terkesan mengumbar aurat.

Aksi diikuti puluhan santri yang berasal dari berbagai pondok di Jember. Aksi dilakukan seakan tidak mempedulikan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh agama dan ulama sudah menggelar pertemuan pada Selasa (6/8/2019) sore.

Para peserta aksi menilai, event JFC yang mendatangkan artis ibu kota pada Minggu (4/8/2019) lalu, dinilai tidak mencerminkan masyarakat Jember yang bertradisikan pesantren. Terlebih kostum yang dikenakan artis Cinta Laura, ditampilkan di depan publik, dimana banyak anak-anak dan tokoh yang hadir.

Aksi demo yang diikuti puluhan santri tersebut, mendapat pengawalan 200 polisi personel Polres Jember. Dalam aksinya, peserta memampang satu banner dan beberapa poster yang berisi hujatan terkait event JFC. Puluhan santri tersebut, juga meminta kepada Pemkab Jember untuk meminta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada masyarakat Jember.

Wakil Bupati Jember, KH. Abdul Muqit Arief, yang menemui peserta aksi menyampaikan, apa yang disuarakan para santri yang tergabung dalam ASJ, sejatinya sudah dibahas oleh seluruh komponen Forkopimda, Ulama dan beberapa budayawan.

Dalam pertemuan tersebut dinilai, event JFC beberapa waktu yang lalu memang diluar dugaan. “Artis yang datang ke Jember untuk menyemarakkan JFC kemarin kehadirannya begitu spontan, dimana kehadirannya untuk menghormati almarhum (Dynand Fariz), sehingga pihak penyelenggara tidak sempat melakukan briefing dan arahan-arahan, dan ini sudah dirasakan oleh pihak managemen ketika artis tersebut mengenakan kostum yang viral itu,” ungkap Wabup dihadapan peserta aksi.

Lihat juga...