Batik Mandeh Rubiah yang Terinspirasi Naskah Kuno

Editor: Mahadeva

PESISIR SELATAN – Batik Mandeh Rubiah, yang merupakan produk milik Kabupaten Pesisir Selatan, keberadaanya terinsipirasi dari naskah kuno. Corak batik yang dimunculkan dari Mandeh Rubiah, adalah tidak biasa. Sementara, batik pada umumnya terinspirasi corak alam.

Filolog Universitas Andalas, Dr Pramono, menjelaskan, nama Batik Mandeh Rubiah, terinspirasi dari naskah kuno milik sang perajin. Naskah itu, tersimpan di Rumah Gadang Mandeh Rubiah, yang berada di Kecamatan Lunang Silaut, Pesisir Selatan.

Naskah kuno tersebut telah berusia lebih dari dua abad. Dari naskah kuno itu, ada empat motif utuh batik yang muncul di tahap awal. Motif utuh tersebut, berpotensi dikembangkan hingga dua puluh kali lipat dari yang telah ada sekarang.

“Kita masih membutuhkan waktu untuk memberikan nama pada keempat motif tersebut dan untuk mewujudkannya mesti melalui naskah akademik. Tapi untuk Batik Mandeh Rubiah ini, mempunyai banyak keunggulan, yang pertama memiliki akar kebudayaan dan akar sejarah yang kuat. Warisan budaya, serta juga memiliki peristiwa sejarah yang tidak ada duanya sehingga menjadikan motif tersebut lebih ekslusif,” jelas Pramono, Kamis (29/08/2019).

Keunggulan Batik Mandeh Rubiah adalah, motifnya tidak dimiliki oleh kreativitas yang dilahirkan tanpa pijakan. Untuk itu, Pemkab Pesisir Selatan diharapkan, membantu mempopulerkan Batik Mandeh Rubiah. Harapannya, produk tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan minat khusus, atau wisatawan pada umumnya.

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menilai, kehadiran Batik Mandeh Rubiah sangat positif. Selain memiliki sejarah yang begitu luar biasa, batik tersebut juga memililki corak yang begitu indah. “Kita coba perlahan-lahan, Kamis kapannya kita mulai rencana itu, tentu dipersiapkan dulu bahannya, supaya bisa memenuhi permintaan. Ya, saya harapkan seluruh OPD, kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah wajib hukumnya memakai Batik Mandeh Rubiah,” ujarnya.

Lihat juga...