Asumsi Makro Ekonomi 2020, INDEF: Perekonomian Nasional Stagnan
Editor: Koko Triarko
Target pada asumsi ke empat ini, menurutnya lebih rendah dari 2019. Pada 2019, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan mencapai 2,25 juta barel. Ini setara minyak per hari (bsmph) terdiri atas lifting minyak bumi sebesar 775.000 barel per hari. Dan, lifting gas bumi sebesar 1,25 juta barel setara minyak per hari.
Perkiraan lifting migas pada 2019 itu didasarkan pada kapasitas produksi. “Artinya, asumsi pertumbuhan ekonomi berasal dari lifting migas pada 2020 lebih rendah dibandingkan 2019. Ini menunjukkan, kontribusi dari lifting ini sangat berat dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” ujar Rizal.
Menurutnya, selain investasi yang masih belum memberikan kontribusi dalam usaha di sektor hulu migas. Juga perlu upaya yang lebih besar dan kongkrit aktivitas investasi tersebut untuk menjaga keberlanjutan produksinya.
“Dari kondisi ini, dapat dilihat ke empat asumsi makro ekonomi 2020, masih belum akan memberikan kondusivitas pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik,” pungkasnya.