Anggaran Balap Formula E di Jakarta Diprediksi Rp1,5 Triliun

Editor: Koko Triarko

Dia menilai, penyelenggaraan Asian Games 2018 justru menyerap anggaran pemerintah hingga triliunan rupiah. Meski demikian, Anies menegaskan Asian Games 2018 memberi stimulus untuk menggerakkan perekonomian pelaku usaha, khususnya bidang pariwisata.

Menurutnya, pelaksanaan event olah raga se-Asia tersebut tidak hanya menyumbang pendapatan atau berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

“Namun, efek Indonesia dari kacamata dunia internasional yang non-tangible tidak bisa dihitung juga terlihat besar. Event internasional ada komponen yang tangible dan non-tangible,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris Fraksi PKB DKI Jakarta, Ahmad Ruslan, melayangkan kritik terkait melambungnya anggaran untuk penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E yang sangat besar dan tidak sesuai dengan prioritas pemerintah DKI Jakarta. Apalagi, banyak proyek-proyek infrastruktur yang justru dihapuskan pada APBD-P 2019.

“Penyelenggaran Formula E sangat tidak relevan. Biaya untuk melunasi commitment fee seharusnya tidak menggunakan dana APBD, karena bukan bagian pelayanan masyarakat,” ungkapnya.

Gubernur Anies berencana menggelar ajang Formula E pada tahun depan. Pemprov DKI mengalokasikan dana pada rancangan APBD-Perubahan 2019 dan rancangan APBD 2020 untuk penyelenggaraan Formula E. Dana sebesar Rp360 miliar dianggarkan oleh Dinas Olah Raga dan Pemuda DKI Jakarta pada APBD-P 2019 untuk pelunasan commitment fee kepada penyelenggara.

Disorda DKI Jakarta juga mengajukan anggaran sebesar Rp934,3 miliar pada rancangan APBD 2020. Dana tersebut digunakan untuk biaya penyelenggaraan sebesar 22 juta Poundsterling atau senilai Rp379,7 miliar (nilai tukar Rp 17.260/Poundsterling), dan biaya asuransi sebesar 35 juta Euro atau senilai Rp553,1 miliar (nilai tukar Rp15.804/Euro).

Lihat juga...