Warga Lamsel Manfaatkan Maggot Urai Sampah Organik
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Dino Nurlianda, warga Dusun Karang Mekar, Desa Kelaten, Penengahan, Lampung Selatan, membudidayakan maggot, yang merupakan tetasan telur lalat hitam (Black Soldier Fly/BSF), untuk dipergunakan sebagai media pengurai sampah.
Dino Nurlianda menyebut, awalnya ia belajar memelihara maggot setelah belajar dari internet. Lalu, melakukan eksperimen dengan mencari di alam dan mendapat telur (closter BSF). Cara berburu di alam dilakukan dengan menyediakan potongan kardus berongga. Media dari bak bekas ember berisi tanah dan sampah organik. Selanjutnya, ia mendapatkan indukan untuk mengembangkan maggot miliknya.
Setelah mendapatkan indukan, Dino Nurlianda kemudian mengembangkan maggot secara tradisional. Yakni, dengan menggunakan kelambu dan peralatan sederhana. Setelah mendapatkan jumlah maggot yang banyak, ia terus memperbanyak media budi daya, meski hanya menggunakan ember, bak bekas, karung, plastik dan terpal.

“Awalnya untuk proses budi daya saya gunakan teknik sederhana, namun masih akan saya kembangkan dengan menambah tempat budi daya. Namun sebagai pengurai, sudah bisa mengurangi sampah organik,” ungkap Dino Nurlianda, saat ditemui Cendana News, Rabu (24/7/2019).
Dino Nurlianda memanfaatkan sampah organik dari sampah rumah tangga, seperti limbah ampas susu kedelai serta bekatul. Bahan tersebut selanjutnya dicampurkan pada media budi daya maggot. Maggot yang dibudidayakan akan mengurai sampah organik dan berubah menjadi kompos dan pupuk organik.