Warga Gorontalo dan Sulut Berhamburan karena Gempa 7,1 SR
Peringatan tsunami tersebut disampaikan BMKD dalam laman Twitter resmi lembaga tersebut sekitar pukul 22.05 WIB.
Berdasarkan informasi BMKG, pusat gempa berada di laut dengan koordinat 0,50 LU-126,17 BT atau 135 kilometer arah barat daya Ternate, Maluku Utara. Gempa tersebut berada di kedalaman 10 KM.
Awalnya BMKG menginformasi gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami lalu tidak lama kemudian diperbaharui informasinya bahwa gempa tersebut berpotensi terjadi tsunami.
Sejumlah warga di Kota Gorontalo pun berhamburan keluar rumah karena terjadi gempa bumi. “Saya kaget ada gempa yang cukup kuat dan lama, sehingga harus keluar rumah,” kata Yuniar, warga Molosipat W, Kota Gorontalo, Minggu.
Pihak BMKG telah merilis melalui media sosial bahwa ada peringatan potensi tsunami di beberapa lokasi.
Gempa 7, 1 SR yang terjadi sekitar pukul 23:08:39 waktu Indonesia bagian tengah (Wita) dengan lokasi 0.51 LU,126.18BT serta kedalaman pada 10 km.
Posisinya di wilayah Sulawesi Utara dan Ternate Maluku Utara dan terasa hingga ke Gorontalo.
“Kami masih berjaga-jaga jangan sampai ada gempa susulan,” tambah Adi, warga lainnya di Gorontalo.
“Kami memang merasakan, tetapi yang paling kuat ada di Manado dan Bitung, Sulut. Karena ada saudara menelpon ke saya soal kuatnya goncangan gempa di wilayah itu,” katanya.
Gempa Magnitudo 7,1 di Barat Daya Ternate dirasakan kuat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sehingga warga berhamburan ke luar rumah.
“Sejumlah warga di Kota Manado, berhamburan ke luar rumah, akibat guncangan gempa yang cukup kuat,” kata Gerry, warga Manado, Minggu malam.
Dia mengatakan sangat takut karena gempa yang terasa cukup kuat, dan berlangsung agak lama.