Masyarakat Lereng Sindoro Gelar “Wiwit Metik Sata”
WONOSOBO – Masyarakat lereng Gunung Sindoro, di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menggelar upacara wiwit metik sata, Jumat (19/7/2019).
Ritual itu, digelar untuk mengawali panen tembakau. Kegiatan tersebut diadakan petani di ladang masing-masing, dengan upacara utama berupa pelibatan persiapan sesaji berupa makanan, pengucapan doa untuk meminta izin kepada Tuhan YME untuk meminta kelancaran kegiatan memanen.
Upacara Wiwit Metik Sata diadakan di ladang, di hari yang telah ditentukan sesuai perhitungan adat Jawa. Ritual diawali dari rumah pemilik ladang, sejumlah warga mengenakan pakaian adat Jawa membawa bermacam sesaji berjalan menuju ladang tempat ritual dipimpin sesepuh adat Titodimejo.
Titidimejo atau biasa disapa Mbah Tito, mengatakan, pemimpin ritual tidak harus seorang pemuka agama atau kepercayaan. Namun yang memimpin adalah mereka, yang memahami tata caranya. Ritual di ladang diawali dengan memasang bundel di empat sudut ladang tembakau. Kemudian sesepuh adat mencari manten tembakau untuk dipetik daunnya, yakni dua batang yang mencolok dan beda dengan lainnya.
Dua dahan tembakau itu kadang terlihat lebih gelap dari daun lainnya. Usai dipetik, dua manten itu dibawa pulang ke rumah dan disimpan di atas pintu rumah dan sampai tiba waktunya merajang tembakau disiapkan, daun yang berada di atas pintu diambil untuk dicampur di rajangan secara merata.
Tito mengatakan, sesaji yang harus disiapkan dalam upacara antara lain tujuh jenis ingkung ayam, tujuh jenis tumpeng (bucu). Sebanyak tujuh ingkung dari ayam dengan bulu yang berbeda warnanya, contohnya ayam berbulu hitam, putih, kuning, merah, blirik, dan sebagainya.