LAPAN Dukung SDGs dalam Bidang Penginderaan Jauh

Seminar Nasional Penginderaan Jauh (Sinas Inderaja) ke-6 dihadiri oleh 321 peserta yang berasal dari kalangan akademisi, praktisi, peneliti hingga mahasiswa. Tak hanya peserta, dalam seminar ini sejumlah perwakilan lembaga dan kementerian turut hadir sebagai pembicara, seperti Staff Ahli BAPENNAS, Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN, hingga perwakilan Universitas Padjajaran dan Institut Teknologi Bandung.

Saat ini LAPAN adalah penyedia data penginderaan jarak jauh secara nasional yang telah mendapat lisensi pemerintah.

“Seluruh data berlisensi pemerintah Indonesia, artinya seluruh Instansi pemerintah, baik pusat maupun di daerah berhak mendapatkan data,” kata Deputi Bidang Pengineraan Jauh LAPAN Dr. Orbita Roswiniarti.

Data-data tersebut tersedia dalam berbagai resolusi, baik resolusi menengah hingga resolusi sangat tinggi, yang telah diperoleh dari stasiun bumi yang tersebar di Indonesia.

Orbita mengharapkan agar penginderaan jauh ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan pencapaian SDGs. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dan penginderaan jarak jauh dapat mempercepat pencapaian SDGs.

“2030 itu kan terasa cepat kalau kita tidak mulai bergerak. Dan kita sudah mulai bergerak, dan seminar ini menghimpun seluruh stakeholder yang terkait, baik Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah hingga melibatkan pihak swasta yang terkait, agar kita bisa mempercepat pencapaian SDGs,” ujar Orbita.

Dalam lingkup PBB, pada suatu komite pemanfaatan teknologi antariksa untuk tujuan damai juga telah dibuat agenda pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berbasis keantariksaan untuk mencapai target 2030. Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin menegaskan, dalam penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, langkah yang dilakukan setiap negara berdasar pada kemampuan dan kapasitasnya masing-masing.

Lihat juga...