Kenaikan Harga Cabai Pengaruhi Usaha Kuliner di Lampung Selatan

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Kenaikan harga cabai di Lampung Selatan selama dua pekan terakhir, berimbas pada usaha kuliner. Pelaku usaha kuliner menyebut, harga cabai meningkat signifikan.

Salah satu pemilik usaha bakso dan mie ayam, Nurkholimi, menyebut, harga cabai naik cukup signifikan. Kenaikan dirasakan merata di sejumlah pasar tradisional. Kenaikan terjadi dua kali lipat dibanding harga di kondisi normal.

Pada pekan kedua Juli 2019, cabai rawit dibeli Rp80.000 per-kilogram. Sebelumnya, hanya dijual Rp45.000 per-kilogram. Jenis cabai caplak, dari sebelumnya Rp30.000 naik menjadi Rp65.000 per-kilogram. Usaha bakso dan mie ayam yang identik dengan rasa pedas cabai, merasakan dampak kenaikan harga cabai tersebt. Nurkholimi harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mendapatkan cabai.

Bakso Krakatau dengan sambal caplak sebagai isian – Foto Henk Widi

Sebagai solusi, Dia menyebut menyiapkan sambal secara mendadak, sesuai porsi yang sudah ditentukan. Sebelumnya Dia menyediakan sambal dalam wadah khusus, namun kerap tidak habis sehingga banyak yang terbuang. “Saat ada pelanggan yang ingin rasa pedas lebih kami siapkan sambal dalam wadah khusus, agar bisa diambil sesuai kebutuhan. Sehingga tidak banyak yang terbuang jika sudah dicampurkan pada mangkuk bakso dan mie ayam,” ungkap Nurkholimi kepada Cendana News, Sabtu (13/7/2019).

Sementara untuk cabai isian bakso Krakatau, menggunakan cabai caplak hasil penanaman di tanggul tambak. Menanam cabai caplak untuk isian bakso, membuatnya tidak harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membuat bakso tersebut.

Lihat juga...