Kampung Proklim untuk Mengatasi Persoalan Iklim

Editor: Mahadeva

PADANG – Masyarakat di nagari atau desa didorong untuk peduli dengan iklim atau ProKlim. ProKlim diklaim banyak memberikan manfaat kepada lingkungan, mulai dari rumah tangga, hingga ke kawasan nagari atau desa.

Kasi Pemeliharaan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Devi Hendra, mengatakan, keberadaan kampung iklim akan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca. Selama ini, gas rumah kaca telah mengakibatkan pemanasan global.

Bahkan keberadaanya telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim, yang mengancam kelangsungan kehidupan di bumi. Besarnya manfaat dari kampung iklim tersebutlah yang mendorong, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, mengajak nagari menerapkan Kampung proklim.

Namun proses yang dilakukan, nagari harus mengusulkan ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat. Setelahnya, dilakukan peninjauan di lapangan, guna mengetahui apakah sudah memenuhi indikator yang telah ditentukan. “Jadi untuk membuat suatu desa menjadi kampung iklim, masyarakatnya harus kompak untuk mengusulkan kampungnya menjadi proklim,” tandasnya, Rabu (31/7/2019).

Lokasi ProKlim berada di wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau jorong. Dan wilayah paling tinggi adalah setingkat kelurahan atau nagari. Dimana diwilayah tersebut, masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesinambungan.

Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di lokasi ProKlim, dapat berupa pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor. Peningkatan ketahanan pangan, pengendalian penyakit. Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi, pengelolaan sampah, limbah padat dan cair.

Lihat juga...