Bordir Kerancang Khas Bukittinggi, Jaya Berkat Dukungan Presiden Soeharto
Editor: Koko Triarko
Ida melihat, dengan telah berkembangnya usaha bordir kerancang, dan agar usahanya tetap terus berjalan dengan baik, pihaknya memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk belajar membuat bordir kerancang khas Bukittinggi. Upaya ini juga merupakan cara Sulaman Ambun Suri mengkader penerus bordir kerancang di Bukittinggi.
“Sebenarnya saya itu berharap, supaya kepedulian masa Presiden Soeharto terhadap pelaku usaha kerajinan, tetap ada di zaman sekarang. Kepedulian bisa semacam mendukung membantu menyediakan mesin bordir, menyediakan pasar di kelas elit, dan lebih mengutamakan berpakaian hasil karya anak bangsa yang lahir dari karya budaya daerah,” harapnya.
Ida mengaku khawatir, jika fashion di zaman sekarang tidak mengenal pakaian yang terbuat dari karya budaya di Indonesia. Karena, pengaruh budaya luar membuat selera zaman sekarang, agak kurang terhadap kerajinan daerah.
“Selama ini konsumen kita itu para ibu-ibu yang usianya 40 tahun, jika pun ada yang muda-muda itu, didasari atas saran untuk mengenakan pakaian seragam keluarga. Nah, hal semacam ini perlu kita harapkan kepada pemerintah, agar kerajinan menjadi bahan yang paling diminati, meski sekarang eranya anak-anak milineal,” tegasnya.