Sumur Baluk, Berkah bagi Warga Bola

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Berlokasi di Desa Ipir, Kecamatan Bola, sumur Baluk bisa ditempuh dengan berkendara sejauh 24 kilometer dari kota Maumere.

Setelah melihat jejak Portugis yang ditandai dengan Watu Krus (Batu Salib), ada baiknya mampir ke Sumur Baluk yang terletak ± 20 meter sebelah barat.

Berada persis di dasar jalan aspal yang menurun tajam dengan kemiringan 45 derajat, sumur tua peninggalan Portugis ini masih ramai dipenuhi warga yang menimba airnya untuk dikonsumsi.

“Sebelum ada air PAM dan sumur lainnya, warga beberapa desa sekitar mengonsumsi air sumur ini,” ujar Martinus Redemtus, warga desa Ipir, Minggu (16/6/2019).

Martinus menyebutkan, kalau Sabtu dan Minggu banyak warga yang datang mengambil air di sumur tersebut dan mandi di areal sumur. Setiap hari, warga sekitar selalu mengambil airnya bahkan mandi dan mencuci di tempat ini.

Maria Adolorata, warga Bola menyebutkan, Baluk merupakan nama seorang masyarakat bernama Moan Baluk. Dirinya yang pertama bertemu bangsa Portugis saat datang ke pantai. Saat itu dirinya sedang mencari ikan dan kerang di pantai saat air laut surut.

Maria Adolorata, warga kecamatan Bola kabupaten Sikka. Foto: Ebed de Rosary

“Mungkin ini yang membuat bangsa Portugis memberi nama kampung dan daerah tersebut dengan sebutan Baluk. Bahkan sampai sumur Portugis itu juga diberi nama Wair Baluk (air Baluk),” terangnya.

Sumur Baluk, kata Maria, dibuat bangsa Portugis sekitar tahun 1600-an. Pater Dominikus dengan membawa tongkat kayu  mencari air.

Saat tiba di lokasi sumur Baluk yang sekarang, pater Dominikus pun menancapkan kayunya dan ada air menyembul dari tanah.

Lihat juga...