Produk Nanobiosilika dari Sekam Padi Diminati Industri Eropa
Pada IID 2019 ditampilkan dua jenis produk nanobiosilika yaitu cair dan serbuk.
Penggunaan nanobiosilika cair direkomendasikan sebagai hara tanaman, khususnya untuk meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama penyakit dan dampak kekeringan, dan meningkatkan mutu hasil tanaman, sehingga pada akhirnya dapat mengoptimalkan produksi.
Sedangkan penggunaan nanobiosilika serbuk direkomendasikan sebagai bahan penguat dan bahan fungsional untuk meningkatkan performa produk akhir, seperti barang jadi karet dan cat.
“Dengan inovasi teknologi yang dikembangkan saat ini, dari 1 ton sekam padi dapat dihasilkan sekitar 380-400 liter nanobiosilika cair atau 150-175 kg nanobiosilika serbuk,” ungkap Hoerudin.
Harga produk silika cair dan serbuk komersial yang ada di pasaran berturut-turut sekitar 12-17 dolar AS per liter dan 1-6 dolar AS per kg, tergantung spesifikasi mutunya.
Di Indonesia setiap tahunnya dihasilkan lebih dari 11 juta ton sekam padi yang sebagian besar belum optimal pemanfaatannya. Sehingga pemanfaatan sekam padi menjadi produk nanobiosilika dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang cukup signifikan.
Pada IID 2019 dipamerkan 37 produk inovatif Indonesia, diantaranya produk nanobiosilika dari sekam padi, selain itu juga produk inovatif sandal ramah lingkungan (biodegradable) yang sebagian besar bahannya menggunakan nanobiosilika serbuk hasil kerja sama Balitbangtan dengan PT Triangkasa Lestrari Utama. (Ant)