Minim Pasokan, Usaha Jual Beli Ayam Pedaging Lesu

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

LAMPUNG — Usaha kecil jual beli ayam pedaging (broiler) di Lampung Selatan (Lamsel) terimbas minimnya pasokan dari peternakan ayam. Sejumlah pemilik usaha yang semula mendatangkan dari peternakan di Lamsel terpaksa mulai memasok ayam dari pulau Jawa.

Triono, pemilik usaha jual beli ayam broiler menyebutkan, kelangkaan pasokan ayam pedaging sudah terjadi sepekan sesudah hari raya Idul Fitri 1440 H. Produksi ayam yang menurun sekaligus harga pakan unggas yang melonjak diduga menjadi faktor minimnya pasokan ayam pedaging.

“Padahal sesuai dengan tradisi masyarakat Lamsel usai lebaran banyak warga melakukan hajatan pernikahan dan pesta keluarga,” terangnya saat ditemui Cendana News, Selasa (18/6/2019).

Pada kondisi normal, saat ada hajatan ia mendapatkan pesanan hingga mendekati seribu ekor.

“Ayam yang kami beli umumnya berukuran dua kilogram lalu ditampung untuk selanjutnya dijual sesuai permintaan masyarakat,” terang Triono.

Sunarti, memperlihatkan puluhan ekor ayam yang kerap disediakan ratusan ekor hanya puluhan ekor akibat stok berkurang. Foto: Henk Widi

Triono menyebut imbas minimnya pasokan, harga ayam pedaging mengalami kenaikan. Sebelum Idul Fitri harga ayam bertahan pada angka Rp35.000 lalu naik menjadi Rp45.000. Harga daging ayam yang berangsur naik disebutnya masih berpotensi terjadi hingga akhir bulan.

“Saat ini harga ayam sudah mencapai harga Rp50.000 hingga Rp55.000 per ekor,” sebutnya.

Kenaikan harga ayam pedaging akibat minimnya pasokan diakui juga oleh Sunarti, pemilik usaha jual beli ayam pedaging. Stok ayam pedaging yang kerap disediakan umumnya merupakan pasokan dari peternak di wilayah Palas.

Lihat juga...