Diare Serang Pengungsi Akibat Banjir di Konawe Utara

Ilustrasi - Pengungsi - Dok CDN

KENDARI  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan sejumlah warga yang tinggal di pengungsian akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2 Juni kini mulai terserang penyakit diare.

“Kalau pengungsi sudah ada sebagian yang sakit. Utamanya penyakit diare, karena air dan segala macam,” kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Djasmiddin, dari Wanggudu, Minggu.

Dikatakan, kurangnya pasokan air bersih menjadi salah satu penyebab warga pengungsi mengeluhkan rasa sakit perut atau terserang diare.

“Armada kita untuk menyuplai air bersih terbatas, hanya tersedia satu armada mobil tangki milik Dinas Lingkungan Hidup,” katanya.

Ia berharap, ada pihak lain yang bisa membantu armada angkut air bersih, karena warga pengungsian sangat membutuhkan pasokan air termasuk selimut.

“Untuk menangani hal ini, Bupati Konawe Utara, Ruksamin, sudah minta ke Kepala BNPB Sultra untuk dikirimkan mobil tangki,” katanya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka posko pengumpulan bantuan bagi warga yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban banjir yang melanda daerah itu sejak 2 Juni 2019.

Bupati Konawe Utara, Ruksamin, dari Wanggudu, mengatakan posko utama pengumpulan bantuan yakni di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati.

“Bantuan itu untuk warga kita yang sedang mengungsi sekitar 4.089 orang akibat banjir tersebut yang menghanyutkan belasan rumah dan merendam ratusan rumah,” kata Ruksamin.

Ia berharap, elemen masyarakat yang ingin membantu bagi saudaranya yang tertimpa bencana banjir bisa menyalurkan di posko utama, demikian halnya para relawan yang ingin membantu dari segi tenaga bisa berkoordinasi di posko utama.

Lihat juga...