Uniknya Budidaya Tikus Beromzet Jutaan Per Bulan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Tikus small biasanya merupakan tikus yang masih berusia 1-2 bulan. Harganya dibatok Rp7500 per ekor. Tikus ini biasa digunakan sebagai pakan binatang pemangsa yang masih kecil. Tikus medium biasanya merupakan tikus yang berumur 2-4 bulan. Tikus ini dipatok dengan harga Rp10ribu per ekor.

Sedangkan tikus afkir merupakan tikus yang sudah berumur lebih dari 4 bulan yang sudah 4 kali melahirkan. Tikus ini biasanya dipatok dengan harga Rp15ribu per ekor.

“Kalau tikus untuk penelitian laboratorium, kategorinya beda lagi. Tidak semua tikus bisa dijual. Karena ada standarnya sendiri, mulai dari segi umur, berat, dan sebagainya. Tergantung untuk penelitian apa dulu. Biasanya pelanggan yang mengajukan permintaan. Jika ada stok tikus yang sesuai, baru kita layani,” katanya.

Untuk memenuhi pakan, Suparno sendiri hanya menggunakan satu jenis pakan. Berupa pakan pabrikan yakni BR. BR dipilih karena kandungan nutrisinya yang sudah sangat lengkap. Dalam satu hari Suparno mengaku menghabiskan sekitar 10 kilo BR untuk makanan sekitar 1000 ekor tikus peliharaannya.

Memproduksi sekitar 1000 ekor tikus setiap bulannya, Suparno mengaku bisa memperoleh omzet hingga jutaan rupiah setiap bulannya. Hal itu tergantung dari permintaan pelanggan yang didominasi para pehobi binatang reptil dan burung pemangsa. Biasanya jika sedang ramai ia bisa mengantongi hingga Rp5 juta per bulan.

“Pasar tikus itu masih terbuka luas. Walaupun memang kadang naik turun. Karena tergantung musim atau tidaknya pehobi reptil,” ungkapnya.

Ketelatenan untuk selalu menjaga kebersihan kandang ternak, dinilai Suparno sebagai kunci untuk membudidayakan tikus putih yang ia lakukan selama ini. Selain juga pemenuhan kebutuhan asupan makanan yang harus mencukupi. Meski ia sendiri tidak memberikan tambahan pakan khusus seperti vitamin pada ternaknya.

Lihat juga...