PLN Targetkan Pembangunan Jaringan Listrik di 84 Desa di NTT
Editor: Koko Triarko
“Kami menargetkan rasio elektrifikasi di NTT pada 2019 akan meningkat menjadi 90 persen pada akhir 2019, dari jumlah sebelumnya sebesar 71 persen per Maret 2019. Angka ini akan terus ditingkatkan hingga 100 persen,” tuturnya.
Saat ini, jelas Ignatius, dari target 1.200 desa di provinsi NTT, yang belum menikmati listrik tersisa 722 desa. Dengan demikian, saat ini baru ada 478 desa yang sudah dialiri listrik. Hal ini akibat dari adanya beberapa kendala yang dihadapi pihak PLN.
Manajer UPPK (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Flores, Simi Lapebesi, mengatakan, masyarakat desa dan aparat desa sangat berperan dan bekerja sama dalam membantu pelaksanaan pembangunannya.
“Masyarakat harus bekerja sama dengan pihak kontraktor. Pohon-pohon yang berada di jalur yang akan dilewati jaringan listrik harus ditebang. Masyarakat juga harus merelakan tanahnya untuk ditanam tiang listrik,” ujarnya.
Menurut Simi, saat ini kontraktor pelaksana sudah mempersiapkan diri untuk segera memulai pengerjaan pemasangan jaringan lsitriknya. Untuk wilayah Flores, di kabupaten Manggarai Timur ada 27 desa dan Manggarai Barat ada 9 desa.
“Untuk kabupaten Ende ada 6 desa di tiga kecamatan. Sementara untuk kabupaten Nagekeo, ada di 5 desa yang berada di 2 kecamatan, kabupaten Sikka ada 4 desa, 3 desa berada di wilayah kepulauan di kecamatan Alok Timur,” terangnya.
Manajer UPPK Kupang, Joko Martono, mengakui, bahwa sebanyak 33 dari 247 desa untuk tahun ini memang telahditandatangani kontrak kerjanya.
Di kabupaten Sumba Timur, ada 6 desa dan kabupaten Timor Tengah Selatan terdapat 15 desa. “Untuk Kabupaten Malaka, jaringan listrik akan dibangun di 4 desa di Kecamatan Rinhat, yaitu desa Nanin, Weain, Alala dan Nanebot. Untuk kabupaten Rote Ndao ada 2 desa, kabupaten Kupang ada 2 desa serta Alor 4 desa,” terangnya.