Jelang Ramadan, Penambang Pasir Sungai Gubuk Seng Peroleh Berkah

Editor: Satmoko Budi Santoso

Sistem pemuatan bergantian pada sejumlah pasir yang sudah ditumpuk sekaligus memudahkan proses pengangkutan. Sebab sungai sepanjang delapan meter tersebut dipergunakan untuk menumpuk pasir serta akses lalu lintas truk pengangkut pasir.

Sobirin mengungkapkan, proses penambangan pasir sementara akan berhenti sebelum ramadan. Bersama sejumlah pencari pasir lain ia akan kembali mencari pasir tiga hari setelah ramadan. Sebab sesuai prediksi awal bulan ramadan akan dimulai pada Senin (6/5) atau bahkan lebih awal.

Meski akan berhenti mencari pasir dalam beberapa hari ke depan penambang pasir seperti dirinya bisa mengumpulkan pasir dalam jumlah banyak.

“Pasir sudah kami kumpulkan tinggal memuat sehingga saat bulan puasa proses bongkar muat masih bisa dilakukan,” beber Sobirin.

Pencari pasir dengan sistem tradisional lain bernama Hasan menyebut pasir di sungai Gubuk Seng akan terus bertambah. Sebab aliran air dari bagian hulu mengalirkan pasir yang berasal dari proses penggalian untuk pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Sungai yang awalnya memiliki kedalaman sekitar empat meter tersebut bahkan sudah ditambang sejak tahun 2000 silam. Pasir yang terus dikeruk disebutnya ikut memperlancar aliran sungai Gubuk Seng tersebut.

Hasan (paling kiri) dan sejumlah penambang pasir di sungai Gubuk Seng memuat pasir pesanan warga untuk membuat pondasi – Foto: Henk Widi

Keberadaan lokasi penambangan pasir disebut Hasan sekaligus ikut membantu masyarakat di bagian hilir sungai. Sebab volume pasir yang bertambah tanpa dilakukan penambangan akan mengakibatkan pendangkalan sungai.

Lihat juga...