Jelang Ramadan, Masyarakat Mukomuko Pertahankan Tradisi Ziarah Kubur
Warga ini melakukan tradisi ziarah kubur menjelang bulan Ramadan sama seperti warga lainnya yakni dengan cara membacakan doa dan membacakan surat yasin di depan kuburan keluarganya yang telah lama meninggal dunia.
Mengingat Mati
Tokoh Adat Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, Amirudin, mengatakan, salah satu tujuan melakukan ziarah kubur untuk mengingatkan orang yang hidup akan mati juga.
Selain itu, menurutnya, warga di daerah ini rutin melakukan ziarah kubur memasuki bulan puasa untuk mengingat jasa orang tua dan keluarganya yang lebih dahulu meninggal dunia.
“Kegiatan ini juga mengingatkan orang yang masih hidup dengan hari baik dan bulan baik, agar kita teringat dengan orang yang telah lebih dahulu meninggal dunia,” ujarnya pula.
Ia menyatakan, biasanya orang ziarah kubur di daerah ini melakukan berbagai kegiatan seperti bergotong-royong membersihkan kuburan kemudian membaca doa dan Surat Yasin.
Kebiasaan yang dilakukan oleh warga di daerah ini hampir sama dengan kebiasaan yang dilakukan oleh warga di luar daerah ketika melakukan ziarah kubur memasuki bulan suci Ramadan.
Bagian dari Silaturahim
Selain itu, warga di wilayah ini meyakini kegiatan ziarah kubur juga termasuk bagian dari silaturahim antara orang yang melakukan ziarah kubur maupun antara orang hidup dengan orang telah mati.
Menurutnya, sebagian warga di wilayah ini percaya orang yang melakukan ziarah kubur dapat menjalin komunikasi secara tidak langsung dengan orang yang telah meninggal dunia.
Namun, katanya, sekarang ini kepercayaan itu telah hilang karena warga khawatir kepercayaan ini termasuk sirik sehingga warga melakukan ziarah hanya untuk mendoakan orang yang telah mati.