Jelang Berbayar Jalan Tol, Vendor Uang Elektronik Tambah Petugas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Selama hampir setahun berjualan uang elektronik Joni Saputra menyebut sebagai vendor ribuan keping UE telah dijual. Pada penerapan tiket elektronik ia menyebut penjualan cukup signifikan rata-rata 100 hingga 200 keping pe rhari.
Saat hari libur penjualan bisa meningkat hingga 400 keping terutama untuk uang elektronik baru atau belum ada saldo. Sejumlah petugas diakuinya menjual uang elektronik di loket pembelian tiket kendaraan roda dua, roda empat dan penumpang kapal.
Saat berjalan hampir setahun dengan gencarnya sosialisasi, masyarakat umumnya sudah memiliki uang elektronik. Kemudahan pengisian UE di mesin ATM, M-Banking, serta toko waralaba membuat sebagian masyarakat umumnya memiliki uang elektronik.
Sebelum menyeberang sebagai penumpang pejalan kaki, kendaraan, umumnya warga hanya melakukan isi ulang. Transaksi berjumlah rata-rata 200 hingga 500 transaksi diakuinya mulai didominasi warga yang melakukan isi ulang (top up) saldo.
“Penumpang kapal yang sering menggunakan jasa penyeberangan atau melintas di tol Jawa umumnya sudah memiliki uang elektronik sehingga lebih mudah,” papar Joni Saputra.
Khusus untuk penjualan di pintu tol, Joni Saputra menyebut sebagai vendor diberi lokasi tertentu. Sejak Kamis 16 Mei 2019 puluhan petugas akan ditempatkan di pintul tol Bakauheni Utara dan Selatan, pintu tol Metro Timur, pintu tol Terbanggi Besar, pintu tol Lematang dan pintu tol Kotabaru.
Terkait jumlah yang akan dijual ia menyebut masih berkoordinasi dengan penerbit uang elektronik. Penjualan UE diakuinya akan dilakukan 16 Mei-16 Juni dengan harga kartu Rp25.000 namun saldo masih Rp0.