Dari Memelihara Tikus, Suparno Hidupi dan Sekolahkan 5 Orang Anak
Editor: Mahadeva
Mulai dari kampus-kampus di pulau Jawa, Medan, Palembang, Bangka-Belitung, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Ambon, hingga Manado, banyak yang menjadi pelanggannya. “Awalnya pelanggan saya memang hanya mahasiswa di Jogja saja. Kenapa bisa meluas sampai ke berbagai daerah? Ya, karena banyak mahasiswa yang awalnya kuliah di Jogja itu pulang ke kampung halamannya. Disana mereka banyak yang jadi kepala laboratorium, dosen. Karena masih berhubungan baik, akhirnya mereka tetap memesan tikus percobaan ke saya,” jelasnya.
Dari hasil memelihara dan membudidayakan tikus putih atau yang bernama latin Rattus Norvegicus, Suparno mampu menghidupi keluarganya. Selain untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari, dari tikus-tikus itu pula, Suparno juga mampu menyekolahkan kelima orang anakanya. Termasuk menguliahkan seorang anaknya di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. “Ya, memang ini satu-satunya pekerjaan atau mata pencaharian saya. Karena tidak ada pekerjaan lain,” ungkapnya.
Meski saat ini jumlah pembudidaya tikus sudah semakin bertambah, Suparno mengaku yakin, usahanya tetap akan berjalan. Ia yakin dan percaya, Tuhan pasti akan memberikan jalan rizki kepada setiap hamba-hambanya yang mau berusaha. Terlebih, bila usahanya itu bisa memberikan manfaat bagi orang lain.