Bersiap Tangani PHPU, MK Gelar Lokakarya dan Simulasi

Editor: Mahadeva

Wakil Ketua MK Aswanto - Foto M Hajoran Pulungan

JAKARTA – Mahkamah Konstitusi menggelar lokakarya dan simulasi penanganan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU). Kegiatan diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi.

Wakil Ketua MK, Aswanto, mengatakan, apabila mengikuti perkembangan hasil Pemilu 2019, MK menjadi lembaga tempat banyak pihak menggantungkan harapan terakhirnya. Untuk itu, perlu bagi MK mempersiapkan diri sebagai lembaga pengadil.

Salah satunya dengan menunjukkan sikap serta perilaku yang benar-benar akan memberikan rasa adil atas keadilan yang telah dirampas oleh siapapun tersebut. “Saya tekankan bahwa dalam penanganan perkara PHPU mendatang, kita harus memberikan jawaban bagi masyarakat dan peserta pemilu. Maka bagi kita, keadilan, kejujuran, dan profesionalisme dalam menangani perkara adalah suatu hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” tegas Aswanto, Senin (6/5/2019).

Seluruh jajaran pegawai di Mahkamah Konstitusi (MK), diminta senantiasa hati-hati dalam bersikap. Tidak mudah terpancing dengan keadaan yang berkembang di masyarakat. Karena, ketika salah berpendapat, akan menunjukkan keberpihakan yang tidak semestinya dilakukan oleh MK.

“Oleh karena itu, perlu dibangun kesepahaman dalam simulasi penanganan perkara PHPU 2019 ini. Jika terdapat kesepahaman yang berbeda-beda antar panel, maka akan berpengaruh pula pada para pencari keadilan, maka ini pun akan menjadi masalah,” ungkapnya.

Dengan simulasi penanganan perkara PHPU, pada hari penanganan perkara, semua pihak cukup berfokus pada substansi yang rumit dan banyak. Dengan demikian, sangat perlu semua pihak di lingkungan MK memberikan kontribusi konkretnya. Tujuannya agar kerja berat tidak menjadi beban.

Lihat juga...