Ribuan Pekerja Asal Sikka Merantau di Kutai Barat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Usai menandatangani kerjasama soal ketenagakerjaan dengan bupati Sikka, bupati Kutai Barat mengapresiasi kesepakatan kerjasama yang telah ditandatangani.
Dirinya sungguh senang, karena memang selama ini saudara-saudaranya dari Sikka khususnya, dan dari NTT umumnya sudah membantu membangun daerahnya.
“Jumlah total para pekerja itu dari Sikka ada dua ribuan. Tapi betul yang bapak bupati Sikka bilang tadi, hanya sedikit yang punya KK dan KTP Elektronik, sehingga kami juga belum bisa melayani mereka secara maksimal,” ungkap bupati Kutai Barat, F.X. Yapan, Kamis (16/5/2019).

Pernah kata Yapan, ada pekerja dari NTT yang sakit mental. Entah siapa yang memasukkan pekerja tersebut ke rumah sakit jiwa, tapi tiba-tiba dirinya ditagih Rp250 juta.
Dirinya membantu karena memang itu tugas sebagai bupati tapi takut juga, karena bisa menjadi temuan BPK.
“Setelah memberikan bantuan tersebut saya juga takut kalau nanti jadi temuan BPK. Oleh karena itu, saya senang sekali kita sudah sepakati kerjasama ini. Selanjutnya dinas-dinas terkait bisa mulai segera tindaklanjuti,” tegasnya.
Yapan juga minta kepada semua pemilik dan pemimpin perusahaan di Kutai Barat untuk sungguh-sungguh menghormati hak-hak pekerja, saudara-saudara dari kabupaten Sikka. Karena pemerintah di Kutai Barat juga sangat membutuhkan para pekerja.
“Saya tidak bisa bekerja sendirian membangun Kutai Barat tanpa bantuan para saudara kita. Jadi, soal KK dan KTP itu penting. Jika tidak, biar cukup surat pindah dan kita proses,” ujarnya.