Tagana Lamsel Edukasi Siswa Mitigasi Bencana
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Ratusan siswa SDN 1 Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, berlarian mencari tempat perlindungan. Sejumlah siswa yang sedang melakukan kegiatan belajar membawa tas dan berlindung di bawah meja, sebagian berlari menuju lapangan dengan penuh kepanikan. Sebagian siswa yang terluka langsung diangkat oleh guru untuk mendapat pertolongan.
Suasana tersebut merupakan simulasi kejadian bencana gempa bumi dan tsunami bagi siswa sekolah di pesisir Rajabasa, Lampung Selayan, Kamis (11/4).
Hasran Hadi, Sekretaris Taruna Siaga Bencana (Tagana) Lamsel, menyebut, simulasi bencana alam merupakan bagian dari kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS).

TMS merupakan gerakan nasional untuk menyadarkan masyarakat sejak dini dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
SDN 1 Way Muli dipilih, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah di pesisir pantai Rajabasa, yang pernah terkena bencana alam tsunami, pada empat bulan silam, tepatnya pada 22 Desember 2018.
Meski sekolah tersebut aman dari terjangan tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK), sejumlah keluarga siswa menjadi korban. Kehilangan tempat tinggal, keluarga membuat sejumlah siswa tinggal di hunian sementara (huntara), yang dibangun oleh pemerintah.
Hasran Hadi menyebut, simulasi bencana yang digelar melalui kegiatan TMS melibatkan Wahana Visi Indonesia, yang merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang kemanusiaan.
“Peristiwa bencana alam kerap melanda sebagian wilayah Indonesia. Kementerian Sosial terlibat melakukan upaya mitigasi bencana alam sesuai dengan risiko yang ada di setiap wilayah, khusus di Way Muli yang ada di pesisir pantai,” terang Hasran Hadi, Kamis (11/4/2019).