Pengerjaan Rehabilitasi Jalinsum dan Jalinpantim, Dikebut
Editor: Makmun Hidayat
Selain itu kontur tanah yang labil membuat aspal di ruas tersebut kerap amblas meski sudah diaspal. Drainase yang buruk sekaligus menyumbang kerusakan jalan semakin parah. Normalisasi drainase dan penebalan lapisan jalan menurut Husin bisa menjadi solusi agar pengendara tidak terganggu.
Meski terganggu adanya debu selama pengerjaan perbaikan jalan, Husin mengaku saat selesai dikerjakan kondisi jalan akan membaik. Sebab selama ini selain didominasi jalan bergelombang ruas jalan tersebut kerap berlubang.
Saat musim hujan genangan air menghambat pengendara sebaliknya saat musim kemarau debu beterbangan. Usai dilakukan penimbunan dan perbaikan dengan aspal ia berharap pengendara lebih nyaman saat melintas.
Ketidaknyamanan pengguna jalan diakui oleh Darmawan, pelaksana rehabilitasi Jalinpantim. Ia mengaku perbaikan jalan dilakukan dengan pengupasan aspal dan akan dilakukan penambalan. Sebelum dilakukan proses pengaspalan ulang ia menyebut debu mengganggu pengendara.
Kendaraan penyiram air untuk mengurangi debu menurut Darmawan dikerahkan saat debu mulai beterbangan. Kendaraan yang dikerahkan situasional tersebut diharapkan bisa mengurangi debu selama proses perbaikan.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan, tetapi proses penyiraman di titik yang tengah diperbaiki selalu kami lakukan,” beber Darmawan.

Darmawan menyebut proses rehabilitasi Jalinpantim sudah dilakukan sejak awal bulan Februari silam. Dimulai dari titik Kecamatan Bakauheni, Lamsel perbaikan ditargetkan memperbaiki ruas Jalinpantim hingga Sukadana yang merupakan ibukota Kabupaten Lampung Timur.