Wisata Lesu, Pengusaha Mutiara Lombok Jualan Online

Editor: Mahadeva

Perhiasan mutiara Lombok - foto Turmuzi

MATARAM – Meski sudah beberapa bulan berlalu, dampak dari gempa yang melanda Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok masih terasa.

Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) merupakan sektor yang hingga kini masih merasakan dampak tersebut. “Dampak gempa masih sampai sekarang, dimana kunjungan wisatawan maupun transaksi penjualan produk UMKM masih jauh dari harapan” kata Owner Akra Mutiara Lombok, Muksin, Selasa (9/4/2019).

Muksin menyebut, jika kondisi dan situasi dikatakan normal, maka belum sepenuhnya hal tersebut diperoleh. Sampai delapan bulan lebih pascagempa, kunjungan wisatawan tetap sepi. Kondisi tersebut masih dibuyarkan oleh kebijakan kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar. Untuk mengatasi kelesuan transaksi penjualan melalui kunjungan wisatawan, Muksin sekarang ini lebih banyak mengandalkan transaksi penjualan via online, termasuk melakukan promosi.

Jika hanya mengandalkan transaksi penjualan dari kunjungan wisatawan, usaha mutiara yang dijalankan terancam bisa mengalami kebangkrutan. Tidak ada pembeli yang datang. “Banyak masyarakat dan teman pengusaha UMKM, gara-gara tidak mengikuti zaman, perkembangan teknologi dan hanya fokus di toko, mengharapkan tamu yang datang, akhirnya tutup juga,” tandasnya.

Owner Akra Mutiara Lombok, Muksin/foto : turmuzi

Dari penjualan online, dalam sehari Muksin bisa melakukan transaksi hingga Rp3.000.000. Sebelum gempa terjadi, Muksin setiap hari selalu didatangi wisatawan untuk berbelanja. Tapi pascagempa, dalam satu minggu wisatawan yang datang hanya satu dua orang. “Makanya kita minta kepada pemerintah, bagaimana caranya agar harga tiket pesawat dan bagasi berbayar bisa diturunkan, termasuk bagaimana cara bisa mendatangkan wisatawan,” katanya.

Lihat juga...