Pengerjaan Rehabilitasi Jalinsum dan Jalinpantim, Dikebut

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Rehabilitasi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dan Jalan Lintas Pantai Timur (Jalinpantim) mengakibatkan debu beterbangan. Imbasnya pengendara jalan terutama kendaraan roda dua mengalami gangguan pernapasan saat melintas.

Husin, warga Desa Terbanggi Marga, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur (Lamtim) mengaku perbaikan Jalinpantim saat musim panas membuat material debu beterbangan. Ruas jalan dengan potensi debu diakuinya terjadi pada titik jalan yang sudah dibongkar pada bagian aspal.

Husin menyebut akibat debu yang beterbangan tersebut jarak pandang pada siang hari terbatas. Debu yang beterbangan menurut Husin diakibatkan aspal yang sudah dibongkar sementara diberi hamparan batu split.

Selain itu pengerjaan saluran drainase di sepanjang Jalinpantim yang didominasi tanah merah membuat potensi debu meningkat. Pengguna kendaraan roda dua yang melintas menurutnya harus menggunakan masker agar tidak terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

“Pelaksana perbaikan jalan seharusnya melakukan penyiraman saat jam-jam sibuk terutama pagi hari dan siang hari agar pengendara yang melintas tidak terpapar debu dan membahayakan kesehatan,” beber Husin saat ditemui Cendana News di Kecamatan Sukadana, Selasa (9/4/2019).


Debu beterbangan menghalangi pandangan akses jalan di Desa Terbanggi Marga, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur akibat proses perbaikan Jalan Lintas Pantai Timur. – Foto: Henk Widi

Menurut Husin, ruas Jalinpantim di Desa Terbanggi Marga selama hampir setahun terakhir kerap mengalami kerusakan. Kerusakan disebutnya diakibatkan tonase kendaraan melintas tidak sesuai beban jalan.

Lihat juga...