Kerugian Banjir Bengkulu Mencapai Rp215,9 Miliar
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mencatat, estimasi kerugian ekonomi akibat bencana banjir di Provinsi Bengkulu Rp215,9 miliar.
Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, mengatakan, perhitungan kerugian sektor ekonomi dilakukan oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS. Perhitungan, didasarkan pada nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) harian, di wilayah terdampak bencana banjir.
“Total kerugian ekonomi di wilayah terdampak banjir Bengkulu diperkirakan mencapai angka Rp215,9 miliar, selama dua hari terjadinya bencana banjir,” kata Bambang, Senin (29/4/2019).
Jika tidak mendapatkan penangganan optimal, diperkirakan kerugian tersebut akan bertambah dengan estimasi setiap harinya mencapai Rp107,9 miliar. Dasar perhitungan BAZNAS adalah, tiga sektor perekonomian yang terdampak paling parah yaitu pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ketiganya nilai kerugiaanya diperkirakan Rp51,8 miliar per hari. Sektor industri menempati peringkat kedua terparah dengan perkiraan kerugian sebesar Rp10,9 miliar per hari.
Di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial dengan nilai perkiraan kerugian sebesar Rp3,17 miliar per hari. “Adapun total kerugian sektor ekonomi lainnya diperkirakan mencapai angka Rp42,09 miliar per hari,” tambah Bambang.
Jika dijumlahkan dengan total kerusakan fisik atau infrastruktur, yang dicatat oleh BPBD Bengkulu, maka kerugian mencapai angka Rp353,9 miliar. Bambang menyebut, BAZNAS hadir membantu masyarakat Bengkulu. Mulai dari mengevakuasi korban, memberikan pelayanan medis, memberi bantuan makanan siap saji, hingga bantuan bahan makanan.
