Keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Selain BLK, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga dioptimalkan dalam pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta.
“Pada 2019 ini, BLK dan OPD terkait banyak memberikan pelatihan kerja. Itu bagian dari kesiapan SDM Kulon Progo sehingga harus dilatih, dilatih dan dilatih,” kata Hasto.
Selanjutnya, di bidang pariwisata, Pemkab Kulon Progo akan menggandeng swasta untuk mengembangkan sektor swasta. Menurutnya, swasta lebih siap, dan pemkab sebatas memfasilitasi.
“Kamudian, di Kulon Progo membuat kebijakan pariwisata itu bisa dikelola swasta. Kami sudah buat peraturan bupatinya, Perda Ripparda, yang tujuannya ke sana. Akhir-akhir ini, kami menawarkan pariwisata supaya pariwisata ini dikerjakan sektor-sektor swasta,” katanya.
Koordinator Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo Agus Riyanto mengatakan keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta akan berdampak dalam semua aspek, mulai dari politik, hukum, sosial dan ekonomi.
Selain itu, .dengan hadirnya wisatawan domestik dan mancanegara tentunya menuntut kesiapan masyarakat untuk menghadapinya.
“Kami siap memberikan sumbangsih pemikiran untuk menghadapi masalah pembangunan di Kulon Progo,” katanya. (Ant)