GAPKI: Tetap Optimis di Tengah Proteksi Uni Eropa
Data Kemendag menunjukkan, bahwa Indonesia adalah pemasok utama kebutuhan CPO ke Eropa. Setiap tahun, rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta ton, sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta ton. Sedangkan, Malaysia di tempat kedua dengan nilai ekspor mencapai 1,5 juta ton.
Harry menjelaskan, potensi Indonesia dalam menghasilkan minyak nabati ini menjadi ancaman sendiri negara-negara di Eropa, karena mampu menjadi penyuplai utama kebutuhan.
Eropa tidak bisa berbuat banyak, karena perkebunan sawit jauh memiliki keunggulan dibandingkan biji matahari dan kedelai. Dalam satu hektare perkebunan sawit, bisa menghasilkan delapan ton minyak sawit per tahun, sementara untuk biji matahari hanya 0,3 ton per tahun.
Indonesia memang sangat terusik dengan gencarnya kampanye hitam yang terus dilakukan, mengingat komoditas itu memberikan kontribusi nilai ekspor sebesar Rp240 triliun setiap tahun. (Ant)