Proyek Penelitian COVID-19 di Sumsel Terhenti Sementara
PALEMBANG – Penelitian genotipe virus COVID-19 di Sumatera Selatan oleh tim ahli independen bidang biomolekuler terkendala pendanaan sehingga terhenti sementara dan baru menyelesaikan tahap pertama dari dua tahap yang dibutuhkan.
Ketua tim penelitian, Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, Selasa, mengatakan para peneliti yang memulai penelitiannya sejak April 2020 dan menggandeng Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Jakarta saat ini kembali fokus melayani kasus COVID-19.
“Karena dana untuk tahap kedua belum ada maka riset belum dilanjutkan, jadi fokus kami baru pelayanan dulu terhadap kasus-kasus konfirmasi positif COVID-19,” ujarnya.
Penelitian teknik genotipe dilakukan dengan cara mereplikasi DNA (PCR) lalu diurutkan untuk mengonfirmasi diagnosis infeksi COVID-19 (sequencing), teknik ini digunakan untuk melacak dan dapat menyatakan suatu tempat atau orang tertentu sebagai sumber penularan (reservoar).
Selain melacak asal usul, genotipe dapat mengetahui kemungkinan adanya perubahan susunan keseluruhan informasi genetik yang dimiliki sel atau organisme (genom) tersebut, serta dapat memperkirakan kemungkinan rancangan untuk vaksinnya.
Menurut dia untuk tahapan PCR dan sequencing menelan dana hingga Rp2,25 miliar.
Tahap PCR sudah dilaksanakan berbarengan dengan pemeriksaan swab di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan beberapa rumah sakit, pada tahap tersebut diambil 100 sampel yang menelan dana keseluruhan Rp750 juta.
Sedangkan tahap sequencing yang dilakukan untuk merunut satu per satu kode genetik virus penyebab COVID-19 dari tahap PCR ternyata tidak dapat dilakukan di Sumsel, melainkan perlu Lembaga Eijkman Jakarta yang menelan dana Rp1,5 Miliar.