GAPKI: Tetap Optimis di Tengah Proteksi Uni Eropa

Ilustrasi -Dok: CDN

PALEMBANG – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, mengingatkan proteksi Uni Eropa terhadap produk minyak sawit asal Indonesia seharusnya menjadi pelecut semangat untuk meningkatkan penyerapan dalam negeri.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Harry Hartanto, mengatakan Indonesia sudah membuat produk bahan bakar solar B20 yang harus terus didorong hingga mencapai B100.

“Di tengah situasi ini, kita harus tetap optimis, apalagi sudah ada B20 yang cukup lumayan mendorong penyerapan dalam negeri. Kita jangan takut,” kata dia, Selasa (23/4/2019).

Namun, pemerintah juga tidak boleh mendiamkan proteksi yang dilakukan negara-negara Eropa. Karena hal itu merupakan perang dagang, di mana negara-negara Eropa berkeinginan melindungi produk mereka sendiri.

Bahkan, Harry menilai hal itu merupakan wujud nyata, bahwa Uni Eropa tidak ingin ekonomi Indonesia bangkit, karena menjadi penghasil minyak sawit terbesar di dunia.

Untuk itu, Gapki Sumsel mendukung langkah yang diambil Pemerintah Indonesia bersama dengan sejumlah negara di Asean, menyiapkan sikap bersama untuk merespons kebijakan proteksionisme Uni Eropa, yang dianggap diskriminatif terhadap produk kelapa sawit dan beras asal Asia Tenggara.

Apalagi, menilai kebijakan perdagangan yang bersifat proteksionisme ini terus menguat di kelompok Uni Eropa. Negara-negara ASEAN sepakat memberikan instruksi kepada perwakilannya di Jenewa, Swiss, untuk mengeluarkan pernyataan keras kepada Uni Eropa atas nama kebersamaan ASEAN, pada pertemuan 25th Asean Economic Minister’s Retreat (AEM Retreat) di Phuket, Thailand, Senin (22/4).

Lihat juga...