Tutut Soeharto: Batik Khas Batang Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat
Editor: Mahadeva
BATANG – Puteri Presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut Soeharto mengunjungi Desa Tresono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (3/3/2019). Kunjungan tersebut, dalam rangka tatap muka dan dialog interaktif, antara Calon Legislatif (Caleg) Partai Berkarya dengan petani dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Kedatangan Putri sulung Presiden Soeharto bersama adiknya, Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto) dan keponakan, Retnosari Widowati Harjojudanto (Enno Sigit), disambut dengan pagelaran budaya daerah dan marching band.

Untaian bunga pun dikalungkan kepada kedua Putri Cendana dan cucu Presiden Soeharto. Dan ketiganya terlihat bahagia mendapatkan sambutan yang istimewa. Masyarakat Batang sangat antusias menyambut kehadiran Putri-Putri Cendana. “Alhamdulillah semua baik, karena karunia Allah SWT, bisa berkumpul menyampaikan aspirasi masing-masing di dalam, kita bergabung di Partai Berkarya,” kata Tutut Soeharto mengawali sambutannya.
Tutut Soeharto menyebut, kehadirannya bersama rombongan ke Desa Tresono, untuk menyapa seluruh kader dan simpatisan Partai Berkarya. Tujuannya, supaya lebih baik lagi dalam mengabdikan kepada bangsa dan negara Indonesia. “Supaya kita lebih banyak lagi karyanya untuk bangsa dan negara. Juga berkarya untuk keluarga dan masyarakat,” tandas perempuan energik tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Tutut Soeharto merasa kagum ragam dengan produk UKM yang disajikan dalam pertemuan. Salah satu yang menariknya adalah, kain batik khas Batang. Tutut Soeharto berpesan kepada masyarakat Batang, khususnya perajin batik, agar melestarikan batik warisan nenek moyang tersebut. “Batiknya bagus sekali, itu dipelihara dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat Batang, dan lebih luas untuk bangsa dan negara Indonesia,” tandasnya.