Stadler Rail dan Inka Bangun Pabrik di Banyuwangi

Ilustrasi/Foto: Dokumentasi CDN.

JAKARTA – Produsen kereta api Swiss Stadler Rail menggandeng BUMN PT Inka, membangun pabrik kereta api di Banyuwangi.

Perusahaan patungan (joint venture) yang dibentuk memiliki nilai investasi 210 juta dolar AS. Stadler Rail dan PT Inka akan memproduksi kereta api regional, light rail vehicle dan kereta dalam kota atau metro, kata siaran pers KBRI Bern, Sabtu (9/3/2019). Pembangunan dimulai pada 2020, dengan kapasitas produksi 250 unit per tahun. Secara bertahap kapasitas akan dinaikan dan akan mencapai 500 unit pada 2025, dan 1.000 unit per tahun pada 2030.

Pemilik Stadler Rail telah melakukan serangkaian pertemuan dengan Menteri BUMN, Menteri Perindustrian, dan Menko Maritim, di Jakarta pada Rabu (6/3/2019). Dalam kunjungan tersebutm pemilik Stadler, Peter Spuhler dan sejumlah petinggi perusahaan, didampingi Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman D Hadad, pimpinan PT Inka dan Ketua Komite Indonesia Swiss Asian Chamber of Commerce Jesse NG.

Dalam kesempatan tersebut, Stadler, memaparkan target pasar hasil produksi Stadler-Inka. Yaitu selain untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia, juga untuk memenuhi pasar ekspor ke negara Asia dan Pasifik, serta Afrika Sub Sahara. “Tidak hanya hanya kebutuhan domestik yang tinggi, produksi Stadler-Inka ini juga dapat dipasarkan di pasar ASEAN, Australia dan negara negara Afrika,” tandas Muliaman D Hadad.

Hubungan historis Indonesia dengan Afrika merupakan nilai tambah dalam mempermudah pemasaran produksi Stadler Inka ke Afrika. Pimpinan Stadler dan Dirut PT Inka telah menandatangani Head of Statement, untuk membangun pabrik di Banyuwangi di hadapan Bupati Banyuwangi Azwar Anas pada 7 Maret 2019.

Lihat juga...