Rajai Pasar Nasional, Batik Purbalingga Butuh Sertifikasi Produk
Editor: Koko Triarko
PURBALINGGA – Produksi batik Kabupaten Purbalingga sangat berpotensi untuk merajai pasar nasional, karena memiliki ciri khas tersendiri. Batik Purbalingga didominasi oleh motif-motif yang besar dan ekspresif. Sebagian besar motif bergambar tumbuh-tumbuhan, binatang air dan beberapa serangga kecil. Motif yang tergolong langka ini, membuat batik Purbalingga mudah dikenali dan menjadi ciri khas.
Manajer Lembaga Sertifikasi Profesi, Rodiah Siamwi mengatakan, Kabupaten Purbalingga juga memiliki banyak sentra batik yang tersebar di beberapa desa. Sehingga dari sisi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sudah cukup banyak. Hanya saja, masih diperlukan peningkatan kualitas.
ʺDari sisi ciri khas, sudah memiliki kekhasan tersendiri dan dari sisi SDM juga banyak memiliki tenaga pembatik. Sekarang yang diperlukan untuk menguasai pasar nasional tinggal peningkatan kualitas dan sertifikasi produk,ʺ jelas Rodiah, saat mengisi acara peningkatan mutu SDM batik melalui uji kompetensi, di Kecamatan Bonotsari, Kabupaten Purbalingga, Jumat (1/3/2019).
Banyaknya pelaku usaha batik di Kabupaten Purbalingga, lanjut Rodiah, juga menjadi potensi tersendiri. Di Kecamatan Bobotsari saja ada beberapa desa yang menjadi sentra penghasil batik, seperti Desa Dagan, Limbasari, Tlagayasa, Palumbunangan, Mangunnegara dan lain-lain.
“Mulai sekarang kita harus punya motto, ‘Batik Purbalingga Untuk Indonesia’, agar kita semangat untuk lebih mengembangkan batik Purbalingga,” kata Rodiah, memotivasi para perajin batik Purbalingga.
Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas batik Purbalingga, perlu dilakukan peningkatan kompetensi dan pemberian sertifikasi produk.