Mulai Panen, Harga Beras di Bojonegoro Diperkirakan Terus Turun

Ilustrasi - Beras -Dok: CDN

BOJONEGORO – Pedagang di Bojonegoro memperkirakan harga berbagai macam jenis beras di daerah tersebut akan terus turun.

Perkirakaan tersebut mempertimbangkan panen padi tekah berlangsung di sejumlah daerah, termasuk di Tuban. “Harga berbagai macam jenis beras akan semakin turun. Paling tidak pertengahan Maret mulai panen raya, tidak hanya lokal, tapi juga Tuban dan luar daerah,” kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Kharis, Sabtu (2/3/2019).

Perkiraan harga beras akan terus turun, juga dibenarkan pedagang beras lain, Sakip, dan Ny. Indah. Mereka berdua, memperkirakan penurunan harga beras hasil panen tanaman padi bisa lebih dari Rp500 per-kilogram. “Harga beras panenan tanaman padi sekarang turun Rp400 per kilogram, dibandingkan sepekan lalu,” kata pedagang beras lain Anna.

Ia menyebutkan harga beras panenan tanaman padi baru, saat ini mencapai Rp8.400 per-kilogram. Sebelumnya, sempat mencapai Rp8.800 per-kilogram. Di musim panen ini, pedagang bisa memperoleh padi baru di sejumlah lokasi, termasuk di Tuban hingga 20 ton per-hari. Panen padi sekarang berlangsung di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Dander.

Kemudian tanaman padi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di Kecamatan Kanor dan Baurno. Dan di sejumlah lokasi di Tuban, “Panen tanaman padi baru juga mempengaruhi harga beras paket ikut turun yang sekarang rata-rata penurunannya sekitar Rp200 per kilogram,” ucap Ny. Indah.

Data di Pasar Kota dan Pasar Banjarjo di Kecamatan Kota, menyebut, harga beras paket merek Teratai Rp11.500 per-kilogram, Rojo Lele Rp11.500 per-kilogram, Bekisar Rp10.500 per-kilogram, Jambal Rp10.400 per-kilogram dan beras Jawa Rp25.000 per-kilogram.

Lihat juga...