Banjir Bandang Sentani, 112 Orang Meninggal Dunia
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Banjir bandang yang meluluhlantakkan sembulan kelurahan di Sentani, Kabupaten Jayapura dilaporkan menewaskan 112 orang.
Sementara untuk korban luka berat ada 107 orang, 808 orang dilaporkan mengalami luka ringan, 94 orang dinyatakan hilang dan 11.556 jiwa atau 3.011 Kepala Keluarga (KK) mengungsi di 28 titik pengungsian. “Selain korban meninggal dan luka-luka, dampak dari banjir bandang tersebut, 375 rumah dengan rusak berat, empat jembatan tidak berat, lima tempat ibadah rusak berat, delapan sekolah rusak berat, 104 ruko rusak berat dan satu pasar rusak berat,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Jumat (22/3/2019).
Hingga saat ini, bantuan dan dukungan untuk warga terus mengalir. Dukungan kendaraan seperti, motor lapangan lima unit, ambulance sembilan unit, mobil lapangan enam unit, truk enam unit, sekoci dua unit, truk MPS dua unit, Dumptruck dua unit, alat berat 12 unit. Total semua berjumlah 43 unit.
“Upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, antara lain, Gubernur Papua telah menetapkan status siaga darurat selama tujuh hari. Sedangkan Bupati Jayapura telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari dan Wali Kota Jayapura telah menetapkan status siaga darurat selama tujuh hari,” tambahnya.
Hingga saat ini, BPBD, BASARNAS, DAMKAR, dan Muspika setempat, masih melaksanakan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi. BPBD Provinsi Papua dan BPBD Kabupaten Jayapura menyalurkan bantuan logisti, kegiatannya dipusatkan di Posko Utama Kantor Bupati Jayapura.
“BPBD, instansi terkait, TNI, POLRI, Balai Jalan Nasional dan relawan, melaksanakan pembersihan material banjir di akses jalan dan permukiman penduduk. Selain itu, juga memberikan pemenuhan kebutuhan dasar dan layanan kesehatan kepada warga yang terdampak,” tandasnya.