Si Mesin Pemotong Padi yang Resahkan Buruh Tani
Editor: Makmun Hidayat
“Kita diminta jadi buruh angkut saja. Mana mau kita disuruh sekedar mengangkut padi saja, bagaimana keluarga kita mau hidup. Upah buruh angkut saja kecil, sementara risiko di badan cukup besar,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat, Candra, mengatakan sejauh ini untuk bantuan alat pertanian yang diberikan oleh pemerintah berupa mesin bajak sawah, untuk alat panen padi sawah ada, cuma untuk daerah yang tidak memiliki buruh tani.
“Mesin pemotong padi itu hanya bisa dikerjakan di sawah yang struktur tanah yang keras, kalau yang lunak struktur tanah tidak bisa dimasukan mesinnya. Sistem panenya mesin itu berjalan di sawah. Antara padi dan tangkainya akan terpisah, kalau sawahnya rawa-rawa sulit untuk dijalankan mesinnya,” jelasnya.
Candra juga berharap, kondisi yang demikian jadi perhatian pemerintah di nagari/desa, karena mesin yang masuk ke daerah itu bukan dari pemerintah. Untuk itu, situasi itu sebaiknya dikendalikan oleh pemerintah di desa, yang berhubungan langsung dengan masyarakat.