Seni Bela Diri Tjimande, Lestari di Lampung Selatan
Editor: Koko Triarko
Setiap peguron memiliki gerakan seni tari yang berbeda, meski untuk gerakan silat Tjimande sudah ada pakem yang harus selalu diikuti. Variasi gerakan merupakan kreasi pelatih dalam upaya menyajikan seni pencak silat menjadi sebuah pertunjukan yang menarik.
Pencak silat Tjimande, sebut Oba Sobari, kerap menjadi sebuah pertunjukan seni. Pada kegiatan khusus seperti pernikahan, kesenian tersebut kerap dipertunjukkan lengkap dengan perangkat musik pengiring. Sebagai bagian kesenian asal tatar Sunda, pertunjukan silat Tjimande diiringi alat musik berupa gong, kendang, kenong, kecrek, terompet.
Selain musikalisasi yang mengiringi lagu-lagu yang dibawakan sinden atau penyanyi, menjadi variasi untuk menghadirkan kesenian Tjimande lebih menarik.

Amanda Putri Lestari, siswa kelas 8 SMPN 1 Sragi, mengaku sudah mengikuti pencak silat Tjimande sejak sekolah dasar. Memiliki keluarga yang menjaga kebudayaan dan seni TTKDH, Amanda menyebut pencak silat memiliki nilai positif bagi dirinya.
Ia mengaku bangga bisa melestarikan kesenian warisan leluhurnya tersebut. Deng mempelajari olah raga bela diri, ia pun sebagai seorang perempuan bisa menjaga diri dengan bekal bela diri yang dimilikinya.
“Saya mendapat dukungan dari orang tua dengan mengatur jadwal latihan, tanpa melupakan kewajiban belajar di sekolah,”papar Amanda Putri Lestari.
Amanda Putri Lestari menyebut, selain melakukan latihan untuk gerakan perseorangan, kesulitan berlatih Tjimande, di antaranya saat melakukan penampilan kelompok.