Sanggar Serindit, Lestarikan Budaya Riau di TMII
Editor: Mahadeva
Ungkapan tersebut mengandung makna, segala perbuatan atau pekerjaan, hendaknya selalu mengingat aturan adat dan agama. “Antara Islam dan Melayu itu adab-adab keislaman. Jadi jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya,” tegas pria kelahiran 30 tahun lalu tersebut.
Dia berharap ke depan, TMII lebih memperhatikan sanggar-sanggar seni. Dalam artian, tidak pilih kasih. “Manfaatkan sanggar yang ada di dalam sini, baru mungkin yang diluar TMII,” pungkasnya.