PM Australia Tuding Negara Asing Lancarkan Serangan Siber

Ilustrasi -Dok: CDN

SYDNEY — Serangan dunia maya terhadap anggota parlemen Australia bulan ini kemungkinan dilancarkan oleh negara asing tertentu, kata Perdana Menteri Scott Morrison pada Senin (18/2/2019).

Dia juga mengatakan bahwa jaringan komputer sejumlah partai politik besar diretas menjelang pemilu, yang akan digelar pada Mei.

Anggota parlemen bulan ini diberi tahu agar segera mengganti kata kunci mereka setelah badan intelijen siber Autralia mendeteksi adanya serangan terhadap jaringan komputer parlemen nasional.

Para peretas membajak jaringan komputer sejumlah partai besar Australia, kata Morrison, saat dia mengeluarkan perkiraan awal dari para simpatisan.

“Ahli siber kami meyakini bahwa negara dengan sistem mutakhir menjadi aktor yang bertanggung jawab atas aktivitas jahat ini,” kata dia di hadapan anggota parlemen.

“Kami juga menyadari bahwa jaringan komputer sejumlah partai politik besar, Liberal, Labor dan Nationals turut terkena dampak serangan tersebut.” Morrison tidak mengungkapkan informasi apa yang diakses oleh peretas, namun dia menuturkan bahwa tidak ada bukti dalam campur tangan pemilu.

Australia akan kembali menggelar pemilu pada Mei.

Morrison tidak menyebutkan nama tersangka siapa pun, namun analis pemerintah mengatakan China, Rusia dan Iran menjadi penyebab yang paling mungkin.

Hubungan Australia dengan China memburuk sejak 2017, setelah Canberra menuduh Beijing campur tangan dalam urusan dalam negeri Australia. Sejak itulah kedua negara berupaya memperbaiki hubungan mereka, namun Australia tetap bersikap waspada terhadap China.

Ketegangan keduanya pada bulan ini meningkat setelah Australia membatalkan visa salah satu pengusaha terkemuka China. Pembatalan tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah Australia melarang raksasa telekomunikasi Huawei Technologies memasok perangkat ke jaringan broadband 5G milik mereka.

Lihat juga...