Bali Menjadi Lokasi Penelitian Pertanian Politeknik Statistika STIS
Editor: Mahadeva
DENPASAR – Bali terpilih menjadi lokasi penelitian mahasiswa di sektor pertanian. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyebut, banyak hal yang bisa digali dari tatanan masyarakat, petani di Bali.

Pertanian di Bali, selalu mengedepankan konsep keseimbangan yang dikenal dengan Tri Hita Karana. “Dalam pertanian Bali, tidak hanya konsep Tri Hita Karana, ada juga konsep subak, terasering, serta masih banyak kearifan lokal lain, yang relevan dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan,” ujar Wakil Gubernur yang biasa disapa Cok Ace tersebut, saat membuka Praktek Kerja Lapangan (PKL) Politeknik Statistika STIS, Senin (18/2/2019).
Cok Ace menyebut, pembangunan pertanian menjadi salah satu fokus pembangunan di dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Visi tersebut, mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Untuk mendukung kebijakan tersebut, ketersediaan data yang berkualitas sangat dibutuhkan baik dalam penyusunan perencanaan maupun evaluasi pembangunan.
“Dukungan data yang beragam dan up to date sangat kami perlukan, besar harapan kami hasil PKL dari para mahasiswa ini bisa memberi referensi dalam penyusunan kebijakan, khususnya yang terkait dengan pertanian,” tuturnya.
PKL Politeknik STIS angkatan 58, diikuti oleh 516 mahasiswa. Mereka disebar di 252 desa yang berada di 25 kecamatan, di lima kabupaten yaitu, Badung, Gianyar, Tabanan, Klungkung dan Kota Denpasar. PKL dilaksanakan selama dua minggu. Di PKL kali ini, para mahasiswa akan fokus pada data pangan, luas pangan, serta perubahan pola tanam.