Pembangunan Infrastruktur Munculkan ‘Urban Sprawl’

Ilustrasi pembangunan jalan tol - Dok: CDN

Kembali ke pertanyaan sebelumnya. Jadi, sebenarnya untuk siapa pembangunan infrastruktur tersebut?

Jawaban idealnya, pembangunan infrastruktur adalah untuk seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bukan hanya menyasar segelintir kalangan atas saja. Namun, juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah yang notabene mayoritas di negeri ini. Sehingga, semua masyarakat tanpa kecuali bisa menikmati pembangunan infrastruktur yang dibiayai APBN.

Untuk mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada empat syarat utama yang harus dipenuhi. Pertama, pembangunan infrastruktur harus memenuhi azas manfaat. Bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat, sebagaimana amanat undang-undang.

Jangan sampai pembangunan hanya menjadi menara gading sang penguasa. Namun, tak berimplikasi pada kepentingan masyarakat banyak.

Kedua, terintegrasi. Pembangunan infrastruktur jangan hanya dilihat sebagai kegiatan yang bersifat sektoral. Pembangunan infrastruktur harus dilihat dari kacamata yang lebih komprehensif, karena dia akan membangkitkan aktivitas ekonomi dan berimplikasi pada perubahan tata ruang. Karena itu, pembangunan infrastruktur ini sangat erat kaitannya dengan aspek lingkungan, energi, sumber daya alam dan juga pangan.

Bila ini tidak dicermati dan dikelola dengan baik, maka bisa menjadi sumber masalah. Baik masalah sosial maupun masalah lingkungan di masa yang akan datang.

Ketiga, berkeadilan dan berkelanjutan. Masih terkait dengan poin ke dua, kebangkitan aktivitas ekonomi dan perubahan tata ruang harus diupayakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat.

Lihat juga...